Oleh: Ingot Simangunsong
SEMUA sektor kehidupan di negeri ini, INDONESIA, terdampak pandemi Covid-19.
Walaupun sama-sama terdampak, namun bagi setiap orang, tidaklah sama bobot beban yang harus dihadapi. Berat ringan beban yang terpikul karena pandemi Covid-19, tentu sangat bergantung pada kekuatan finansial yang dimiliki. Apakah itu dari segi penghasilan (usaha)? Apakah itu dari segi tabungan di bank? Apakah itu dari banyaknya aset? Dan lain sebagainya.
Yang memahami kondisi tersebut, dalam sebuah keluarga, adalah orangtua atau pasangan suami-istri.
Tentu, bagi sebuah keluarga — yang sudah memiliki anak yang bersekolah — ini menjadi salah satu beban yang harus dihadapi. Misalnya biaya sekolah. Apakah itu berkaitan dengan uang sekolah dan lainnya, menjadi kewajiban yang harus dibayar setiap bulan.
Jika tidak dipenuhi, tentu akan berdampak pada anak dalam meneruskan pendidikan di sekolah tersebut.
Lagi-lagi, untuk memenuhi kewajiban membayar uang sekolah dan sebagainya itu, juga sangat tergantung pada kesanggupan finansial orangtua siswa. Tidak semua orangtua memiliki penghasilan yang memadai, yang punya kekuatan dalam kondisi yang sangat memprihatikan saat ini.
Untuk itulah, di masa pandemi Covid-19 yang sangat memprihatikan ini, kita sangat berharap, khususnya kepada pihak yayasan sekolah swasta di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, untuk membuka ruang dialog dalam upaya mengurangi beban orangtua siswa untuk memenuhi pembayaran uang sekolah dan lainnya.
Diharapkan pihak yayasan sekolah swasta, dalam peran serta melahirkan anak didik yang cerdas sebagai generasi bangsa ke depan, tidak hanya menjadikan sekolah sebagai lahan bisnis pendidikan semata.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan moral dan skill, harus juga tampil sebagai pegiat sosial yang perduli dengan kondisi kemasyarakatan di sekitarnya. Sekolah diharapkan memiliki naluri sensitif terhadap ketidakberdayaan orangtua dalam memenuhi kewajiban menyelesaikan biaya pendidikan anaknya.
Terkhusus di suasana pandemi Covid-19, pihak yayasan sekolah swasta, kiranya dapat berperan membantu dan membela negara di sektor pendidikan. Apa yang dapat dilakukan sekolah dalam menolong orangtua siswa?
Pihak sekolah swasta, menjadi sangat penting untuk membuka diri dalam mendengar keluhan orangtua siswa. Kemudian melakukan pengklasifikasian terhadap bentuk bantuan keringanan pembayaran uang sekolah.
Klasifikasi itu, bisa saja mengurangi sekian persen dari uang sekolah yang sudah ditetapkan. Bisa saja mengeluarkan kebijakan bagi orangtua siswa yang terdampak pandemi Covid-19 dan tidak dapat bekerja, uang sekolah digratiskan.
Ya. Banyak hal yang dapat dilakukan pihak sekolah swasta untuk menolong orangtua siswa dari himpitan pandemi virus Covid-19.
Begitu juga, dalam menyiasati keputusan siswa untuk belajar di rumah dengan menggunakan fasilitas internet. Pihak yayasan sekolah swasta, dengan meminta masukan dari pihak Dinas Pendidikan, untuk dapat menyisihkan alokasi dana BOS bagi pembelian voucher paket data untuk siswa berinternet.
Pihak yayasan sekolah swasta, memang sangat diharapkan, untuk menjadi peduli dengan situasi pandemi virus Covid-19 yang sangat berdampak bagi perekonomian orangtua siswa.
Dengan tingginya kepedulian pihak yayasan sekolah swasta terhadap kondisi saat ini, menjadi sebuah penguatan bahwa sekolah bukan hanya semata-mata memikirkan bisnis pendidikan. Tetapi, yang lebih menggembirakan, bahwa pihak yayasan, juga memiliki hati untuk menjadikan sekolah demikian peduli dengan masalah sosial kemasyarakatan di sekitarnya.
Yayasan sekolah swasta yang memiliki naluri kesosialan tinggi, adalah cerminan sebuah lembaga yang sangat peduli terhadap semangat berbangsa dan bernegara.
Ya. Semoga pihak yayasan sekolah swasta di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, dapat membuka hati dalam menggelorakan naluri sosial kemasyarakatannya.
Menjadikan sekolah bukan sebatas ladang bisnis. Sekolah harus juga tampil sebagai rumah sosial kemasyarakatan, dalam momen-momen kemanusiawian.
Semoga pihak yayasan sekolah swasta tidak gagal paham dalam menanggapi dampak pandemi virus Covid-19.
Discussion about this post