SIANTAR | Konstruktif. Id
Tim Itwasum Mabes Polri turun ke Kota Siantar, Kamis (30/12) siang sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan Tim Itwasum tersebut disambut Kapolres AKBP Boy Sutan Binanga Siregar beserta jajaran di Aula Polres Siantar.
Kunjungan dalam rangka Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Toba 2021 yang dipimpin langsung Ketua Tim Itwasum Brigjen Pol Drs Suyatno MSi.
Kegiatan juga diikuti delapan Polres. Masing-masing Polres Siantar, Polres Simalungun, Polres Batu Bara, Polres Samosir, Polres Toba, Polres Humbahas, dan Polres Tapanuli Utara.
Polres Tapteng dan Polres Sibolga yang dihadiri oleh para Wakaops Res dan para Karendal Ops Res, Ka Data, Ka Anev, Kaposko, Kasatgas dan Operator Polres masing-masing.
AKBP Boy Sutan Binanga Siregar menyampaikan kedatangan Tim Itwasum Polri berkaitan dengan Operasi Lilin Toba yang berlangsung sejak tanggal 24 Desember sampai 2 Januari.
“Kami ucapkan selamat datang kepada jenderal beserta tim. Bersama ini, kami laporkan kepada jenderal kami siap nenerima arahan dan petunjuk dan mohon bimbingan agar kami dapat melaksanakan tugas lebih baik,” kata Boy.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Tim Itwasum Brigjen Pol Drs Suyanto mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Siantar, Wakapolres dan seluruh jajaran Polres Siantar.
Selain itu, pihaknya juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang hadir dari delapan perwakilan Polres yang menghadiri kegiatan tersebut.
“Adapun tujuan kedatangan kami atas perintah pimpinan utuk melakukan pengecekan administrasi Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Toba 2021 yang saat ini masih berlangsung,” ujar Suyanto.
Suyanto mengaku, pelaksanaan Wasops juga merupakan kegiatan rutin. Di mana Polri kata dia, apabila melaksanakan operasi, akan dilaksanakan Wasops sesuai peraturan Kapolri No 14 tahun 2009.
Wasops sendiri sambungnya, tim yang memiliki tugas meminta pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan menindaklanjuti ke depannya. Subjek itu adalah tim wasops dan objek itu adalah tim penyelenggara.
“Kedatangan kami jangan dianggap sebagai ajang mencari kesalahan, melainkan metode saling mengisi. Oleh karena itu harus saling konsultasi subjek terhadap objek, kemudian tim melanjutkan kegiatan pendalaman,” ucapnya. (*/Gabriel Simanjuntak)
Discussion about this post