Catatan : Samsudin Silitonga
Wartawan Konstruktif
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam upaya menekan serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Tebingtinggi, dengan bekerjasama bersama seluruh kalangan.
Terbaru, upaya yang dilakukan pemko bersama Satgas penanaganan Covid-19 kota Tebingtinggi adalah dengan terus melakukan penguatan sosialiasi dan razia penerapan prorokol kesehatan (Prokes) di tengah-tengah masyarakat. Juga pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro kegiatan vaksinasi massal di seluruh wilayah kota Tebingtinggi.
Terpantau di lapangan, dalam upaya penegakan Protokol Kesehatan serta penerapan PPKM Mikro, siang malam petugas Satgas Covid-19 terus melakukan razia serta himbauan di lapangan, terutama di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumuman.
Pemko Tebingtinggi bekerjasama dengan TNI dan Polri juga terus bersinergi untuk melakukan pengetatan razia masker atau operasi Yustisi di lapangan.
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, juga tetap menekankan agar operasi yustisi Pemko bersama Polres dan Kodim tetap dilaksanakan, termasuk pengetatan razia masker dengan harapan supaya tidak termasuk dalam tahap varian baru Covid-19.
“Kami harap apa yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota bersama Polres dan Kodim, kita melakukan operasi yustisi, termasuk pengetatan razia masker adalah bagian supaya kita tidak terpapar, supaya kita tidak masuk dalam tahap varian tersebut.” kata Umar Zunaidi pada satu kesempatan baru baru ini.
“Kalau kita tidak ingin pandemi ini menyebar dengan luas, kita jangan bepergian, jangan beraktifitas berkerumun, agar protokol kesehatan dikedepankan,” sambungnya.
Selain mengetatkan Protokol Kesehatan (Prokes), Upaya pemerintah dalam menekan pandemi global Covid-19 ini adalah dengan menjalankan program Vaksinasi kepada masyarakat. Dan guna merealisasikan target pemerintah pusat dalam pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat tersebut pemerintah kota Tebingtinggi sangat mendukung penuh.
Hal ini terlibat sejak awal Pemerintah Kota Tebingtinggi bersinergi dengan TNI dan Polri terus melakukan Vaksinasi terhadap Warga kota Tebingtinggi. Pemerintah Kota Tebingtinggi sudah memulai program vaksinasi sejak Februari 2021.
Untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta menghindari kerumunan, Pemko Tebingtinggi mengelar Vaksinasi di tiap kecamatan yang ada di kota ini. Dalam hal ini pemerintah tidak bersifat menunggu tapi langsung jemput bola lapangan, menghimbau warga untuk mengikuti Vaksinasi dengan memberdayakan Para Kepala Lingkungan di lingkungan masing-masing.
Terpantau, untuk mempercepat target Vaksinasi terhadap warga, Pemko juga mendapat dukungan penuh dari Pihak Polri dan TNI, dengan melakukan vaksinasi. Tercatat Dalam HUT Bhayangkara ke 75 dan Hari Lansia, Polres Tebingtinggi menggelar kegiatan Vaksinasi kepada ribuan Warga di GOR Asber Nasution dan RS Bhayangkara. Begitu juga Kodim 0204 dalam, memperingati HUT Kodam I/BB juga melakukan kegiatan Vaksinsi massal kepada warga yang dilakukan di puskesmas-puskemas yang ada di kota Tebingtinggi.
Tercatat pemberian Vaksi sendiri di kota Tebingtinggi diawali dengan Tenaga kesehatan, Pejabat Publik/ASN, TNI, Polri, tenaga Pendidik masyarakat umum dan para lansia di Kota Tebinggi.
Masyarakat juga menyambut positif terhadap program vaksinasi tersebut, hal ini dapat dilihat di lapangan dengan antusiasnya warga mengikutinya hingga rela antri menunggu gikiran.
Wali Kota sendiri mengakui pelaksanaan Vaksin ini disambut baik masyarakat, hingga melihat tingginya antusiasme masyarakat untuk ikut vaksin Covid-19, Pemko akan tetap melaksanakan vaksinasi di puskesmas-puskesmas. Kegiatan vaksinasi diadakan setiap hari Senin sampai dengan Kamis setiap minggunya dengan kuota 150 vaksin per-hari untuk setiap puskesmas.
“Belakangan hari ini, tingginya antusias masyarakat untuk vaksin dan kami tidak fokus di satu tempat, tapi kita di puskemas-puskesmas kita lakukan, dengan vaksinasi sebanyak 150 per hari untuk masing-masing Puskesmas, target saya akhir Juli kalau bisa, hampir 50 persen orang Tebing sudah divaksin.”
Berjalannya dengan baik penanganan Covid-19 di kota Tebingtinggi juga diakui Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Hukum, Politik dan dan Pemerintahan Binsar Situmorang, sekaligus LO (Liaison Officer) Satgas Covid-19 untuk Kota Tebingtinggi.
Dikatakan Situmorang, informasi terkait peraturan dan data-data yang dilaporkan Satgas Covid-19 Tebingtinggi sudah sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan sehingga sangat membantu Satgas Covid-19 Provinsi Sumut dalam mengambil kebijakan untuk penanganan percepatan penurunan Covid-19 di Kota Tebingtinggi.
“Sosialisasi terkait vaksin yang selama ini di suarakan juga sudah membuat masyarakat tertarik” Binsar sebut Situmorang, di Tebingtinggi baru-baru ini.
Namun terkait vaksin, diakuinya yang menjadi kendala saat ini adalah ketersediaan vaksin untuk masyarakat Kota Tebingtinggi yang terus diupayakan pengadaannya.
Ia berharap Satgas Covid-19 Tebingtinggi tetap semangat dan semua aparat terkait dapat mendukung dan bekerja sama agar Covid-19 dapat diatasi dengan cepat, tingkatkan terus 3T dan 5M jangan sampai ada kesan pembiaran kepada masyarakat.
*****
Teranyar, dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di kota Tebingtinggi, Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan kembali memperpanjang Pemberlakuam Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM) berbasis Mikro di Kota Tebingtinggi hingga 20 Juli 2021.
Dalam Instruksi Wali Kota itu juga mengatur tentang perayaan Idul Adha 1442 H seperti peniadaan Takbir Keliling, pelaksanaan Ibadah Shalat Idul Adha di mesjid dengan protokol kesehatan yang ketat serta mengatur pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
“Jadi dalam instruksi itu, kegiatan Takbir Keliling tidak diperkenankan, takbiran hanya boleh dilakukan di Masjid/Mushola dengan tetap menjalankan prokes secara ketat.” kata Kadis Kominfo Pemko Tebingtinggi baru-baru ini terkait Perpanjangan PPKM Mikro tersebut.
Begitu juga dengan Sholat Idul Adha agar dilaksanakan di Mesjid/Mushola dengan menjalankan prokes secara ketat, BKM harus menyediakan pengecek suhu tubuh, tempat cuci tangan dan juga masker. Dan seluruh jamaah sholat Id wajib menggunakan masker.
Mengenai pelaksanaan penyembelihan hewan Kurban, lanjut Dedi, harus memperhatikan hewan kurban terjamin kesehatannya, cukup umur dan tentunya sesuai dengan syariat agama baik kelayakaan hewan qurban maupun proses penyembelihannya. Kemudian pada saat penyembelihan agar tidak terjadi pengumpulan massa, bagi masyarakat yang ingin melihat harus menjaga jarak dan memakai masker.
“Pendistribusian daging kurban harus dilakukan oleh panitia. Jangan si penerima yang menjemput daging kurban karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Jadi panitia harus mengantar langsung ke penerima daging kurban,” tegas Dedi Siagian yang juga Kepala Dinas Kominfo Pemko Tebingtinggi itu.
Dalam kesempatan berbeda, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan juga menegaskan agar mewaspadai varian baru Covid-19.
“Situasi pandemi masih belum bisa kita prediksi, jumlah tingkat kematian yang sangat tinggi. Kami ingatkan bahwa varian baru adalah varian sangat cepat menyebar, tidak membutuhkan waktu lama, hanya hitungan 10 detik saja bisa menimbulkan tertular virus kepada yang lain,” ungkap Umar
Karenanya Wali Kota berpesan agar operasi yustisi Pemko bersama Polres dan Kodim tetap dilaksanakan, termasuk pengetatan razia masker dengan harapan supaya tidak termasuk dalam tahap varian baru Covid-19.
“Kami harap apa yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota bersama Polres dan Kodim, kita melakukan operasi yustisi, termasuk pengetatan razia masker adalah bagian supaya kita tidak terpapar, supaya kita tidak masuk dalam tahap varian tersebut,” tuturnya.
“Kalau kita tak ingin pandemi ini menyebar dengan luas, kita jangan bepergian, jangan beraktifitas berkerumun, agar protokol kesehatan dikedepankan,” sambungnya
Dalam catatan, Wali Kota Tebingtinggi juga tiada hentinya mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan (Prokes) penanganan virus corona, dengan jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan tetap menjaga pola hidup sehat dan bersih.
Pemko Tebingtinggi terus giat melakukan sosialisasi ke masyarakat hal protokol kesehatan dan rutin melaksanakan razia masker. Kegiatan razia masker dilakukan bersama dengan pihak Polres dan Kodim.
Segala cara juga lakukan, termasuk dengan meminta bantuan tokoh masyarakat, tokoh agama, penyuluh agama, nazir masjid lakukan agar mensosialisasilan Prokes kepada masyarakat.
Namun di samping gencarnya pengetatan protokol kesehatan yang dilakukan Pemerintah kota Tebingtinggi bersama instansi TNI dan POLRI, Pemko juga tidak lupa memperhatikan perekonomian masyarakat di masa pandemi ini.
Hal ini terlihat, kepada pelaku usaha tetap diberi waktu untuk beraktivitas membuka usahanya, namun untuk waktu dibatasi sampai pukul 21.00 WIB dan pukul 22.00 WIB sudah harus tutup. Ini perlu dilakukan pemko agar perekonomian tetap berlangsung
“Kami khawatir masalah ekonomi. Kami jujur saja agak memperlonggar orang yang berusaha. Karena warung kopi, cafe baru buka jam 5 sore. Jadi kita minta jam 9 tutup, siap jam 10, tapi tetap protokol kesehatan. Karena bagaimana pun juga ekonomi harus hidup, harus bergeliat,” ungkap Wali Kota saat memimpin rapat tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPKM bersama LO (Liaison Officer) Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Mayjen TNI Purn Dahlan Harahap belum lama ini.