Tebingtinggi | Konstruktif – Ratusan warga dari berbagai dusun me datangi kantor Kepala Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menuntut laporan penggunaan dana desa selama dijabat Kades Masry Ady.
Tidak hanya itu, warga juga meminta penjelasan terkait pendataan warga penerima bantuan sosial.
Abdiono, warga Dusun Tiga Dolok menegaskan, tuntutan masyarakat agar Kepala Desa transparan dalam mengelola anggaran desa.
“Keluhan warga adalah masalah pendanaan desa yang tidak transparan dari tahun 2017 sampai 2020. Semua proyek yang ada di desa ini tidak ada RAPnya atau plank pendanaannya,” kata Abdiono.
Selain itu penyaluran BLT, menurut warga tidak merata. Contohnya kepala dusun dapat, orang yang susah tidak dapat, orang yang punya sawah luas dapat, ujarnya.
“Kalau tidak digubris kemungkinan akan ada demo yang lebih besar lagi,$ tegasnya.
Sementara itu Kepala Desa Kayu Besar Masry Ady menanggapai keluhan warga menjelaskan, kedatangan warga masyarakat Desa Kayu Besar hanya didasari ketidakpuasan masalah bantuan dari pemerintah saat ini tentang penyaluran dana covid-19 ini.
Jadi kita menyalurkan BLT dana desa 30 persen sesuai estimasi dari pemerintah pusat untuk 148 KK dan sudah kita salurkan semua. Kalau tuntutan masyarakat ini meminta dokumen-dokumen APB-Des silahkan ke pengajuan KIP, disana akan ada prosesnya.
“Jadi kalau semua masyarakat yang tidak berkepentingan memegang APB-Des, itukan tidak relevan, bisa saja disalahgunakan kemana-mana,” kata kades.
Terkait kepala dusun yang menerima bantuan, kades menjelaskan bahwa bantuan yang diterima kadus berasal dari PKH dan Rastra bukan dari BLT dana desa. Kita sudah memohon PKH dan Rastra untuk dihapus namun sampai sekarang belum dihapus, jelas Kades.
Aksi ratusan warga yang mendatangi kantor desa mendapat pengawalan dari personil Polsek Bandar Khalifah bersama Kapolsek Iptu S Panjaitan dan Babinsa setempat.(Sam)
Discussion about this post