Pematangsiantar | Konstruktif.ID – Sebagai bentuk penghormatan akan raja dan sejarah Simalungun, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Asner-Susanti (PASTI) ziarah ke Jorat Raja Siantar di Jalan Pematang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar, Jumat (16/10).
Rombongan disambut ahli waris Kerajaan Siantar Mayor (Purn) Tn Koster Damanik, Tn Sarmahita Damanik, Tn Rahmat Efendi Damanik dan Tn Roni Damanik.
Sebelum ziarah, ahli waris melalui Ny Tn Sarmahita Damanik Rosliana Sitanggang terlebih dulu menceritakan sejarah kerajaan Siantar, dilanjutkan dengan pelaksanaan adat dan diakhiri dengan ziarah ke makam Raja Sang Naualuh yang ada di Pematangsiantar.
Ahli waris Mayor (purn) Tn Koster Damanik mengaku merasa bangga atas kedatangan Asner Silalahi dan Susanti. “Suatu kebanggaan bagi kami atas kedatangan PASTI ini,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam kehidupan ini janganlah pernah melupakan sejarah.”Karena ada istilah Jas Merah. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Kalau kita senantiasa mengingat sejarah, berarti hidup kita bisa tidak sombong, kita mengerti siapa hidup kita ini,” katanya.
Tn Koster menambahkan, kedatangan PASTI bentuk sikap menghargai sejarah, yaitu sejarah Sang Naualuh yang dulunya memimpin Siantar ini. Ia sendiri mengaku bersyukur dan bersukacita dan merasa sangat dihargai.
“Dengan adanya acara ini kami juga memiliki tanggung jawab. Saya yakin semua keluarga kami mendukung apa yang menjadi cita-cita Pak Asner dan ibu Susanti. Kami siap membantu semaksimal mungkin,” ujarnya seraya berpesan, jika sudah duduk nanti pasangan ini jangan lupa kepada keluarganya.
Diakhir sambutannya, Tn Koster berpesan kepada Asner akan hal yang sangat menonjol dan perlu diperhatikan di kota ini. Salah satu contoh, kata Koster, pembangunan Tugu Sang Naualuh yang masih mangkrak.
Sementara Asner Silalahi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada keluarga Sang Naualuh atas sambutan yang luar biasa, termasuk penyematan pakaian adat. Asner Silalahi mengaku sangat tertarik mendengar sejarah Raja Sang Naualuh.
“Kami begitu bangga. Sangat tertarik dengan sejarah Raja Sang Naualuh yang sudah diceritakan, “ katanya.
Perjuangan Raja Sang Naualuh, kata Asner Silalahi, patut dihargai karena telah mendirikan tongkat untuk kota Pematangsiantar dan cita-cita Sang Naualuh juga akan diperjuangkan. Asner yakin bahwa banyak pesan yang ditinggalkan Raja Sang Naualuh untuk kehidupan lebih baik bagi masyarakat Kota Pematangsiantar.
“Saya tertarik akan sejarah Raja Sang Naualuh dan nanti akan kita gali lebih dalam peninggalan Raja Sang Naualuh. Semua itu perlu dibenahi agar generasi muda tidak lupa akan sejarah,” ujarnya.
Asner Silalahi juga menyinggung mengenai buku asli sejarah yang sudah hilang dan berharap agar buku yang ada saat ini supaya dilegalkan.
“Itu nanti kita legalkan biar kembali lagi dia aslinya. Jangan lagi nanti berlarut,” ujarnya. (***)
Discussion about this post