ANDAIKAN Sinode Godang Periodesasi (SGP) HKBP dapat diselenggarakan pada 19 Oktober 2020 dan berakhir 25 Oktober 2020, maka peserta Sinode atau Sinodestan pada Sinode Godang Periodesasi HKBP berkisar 1.200-1500 orang.
Faktanya, SGP tidak berjalan sesuai agenda yang sudah ditetapkan. Kenapa itu tidak terlaksanakan? Hal itu berkaitan dengan kekhawatiran terhadap sebaran pandemi Covid-19. Apalagi Bupati Kabupaten Tapanuli Utara, telah menyampaikan adanya indikasi peningkatan jumlah warga yang terpapar Covid-19.
Kemudian dipertegas melalui Surat Edaran Bupati Kabupaten Tapanuli Utara dengan Nomor: 440/3572/4-1.7.1/X/2020 tertanggal 16 Oktober 2020 tentang Pelaksanaan Acara Adat Istiadat/Pesta, yang poin pertamanya berbunyi, “Mengingat adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tapanuli Utara maka acara adat/pesta di Kabupaten Tapanuli Utara ditiadakan dan hanya diperbolehkan acara pemberkatan di gereja/rumah ibadah.
Nah, mengingat jumlah SGP yang sangat besar, maka bagi HKBP masalah protokol kesehatan menjadi perhatian serius agar tidak terjadi klaster baru.
Karena pertimbangan situasi pada masa pandemi Covid-19 itulah, Ephorus HKBP Dr Darwin Lumbantobing mengeluarkan SK No.1147/L08/IX/2020 tentang Penundaan Sinode Godang Ke-65 HKBP menjadi 9-13 Desember 2020.
Keputusan ini, menuai protes dari para pendeta yang bertugas di Distrik dan meminta agar Sinode Godang HKBP dilaksanakan pada pertengahan November 2020.
Pucuk pimpinan HKBP, Ephorus Pendeta DR Darwin Lumbantobing STh MTh menerangkan, adanya miss understanding dan miss komunikasi dari jemaat bahkan pendeta.
Masih banyak yang belum mengenal HKBP dalam arti Tradisi HKBP, Kepelayanan HKBP, Struktur dan Organisasi HKBP atau masih banyak yang belum memahami.
Darwin Lumbantobing menjelaskan, HKBP dalam perjalanannya yang sudah berusia 159 tahun (7 Oktober 1861 – 7 Oktober 2020), tentu sudah banyak mengalami perubahan dan banyak mengalami pergantian Aturan dan Peraturan serta tradisinya.
“Kelemahan orang-orang yang mencoba memberikan perhatian dan mungkin maksudnya baik, mencoba memberikan pengertian, akan tetapi terkadang tidak pas, sebab tidak mengenal HKBP,” sebutnya dalam keterangannya, belum lama ini.
“Mudah-mudahan Desember, grafik Covid-19 menurun atau status hijau, agar penyelenggaraan Sinode Godang berjalan aman dan lancar,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Sinode Godang ke-65 Pdt David Farel Sibuea MTh DMin mengingatkan, bahwa hal yang terpenting dipahami adalah kegiatan rapat akbar ini adalah Sinode Godang Periode, artinya agenda utamanya adalah memilih pemimpin baru HKBP periode 2020-2024.
Karena itu, Pdt David Farel Sibuea yang juga Sekjen HKBP ini, mengajak agar semua panitia bekerja dengan setulus hati tanpa melihat kepentingan-kepentingan sekelompok atau pribadi, hendaknya tetap melaksanakan tugas kepanitiaan di relnya.
Suara Ephorus, adalah suara HKBP. Sebagai pucuk pimpinan tertinggi, tentu — sejauh itu sesuai dengan aturan dan peraturan, serta demi kepentingan keselamatan jiwa orang banyak — apa yang diputuskannya, sepatutnya diberi apresiasi setinggi-tingginya.
Agenda SGP HKBP semoga dapat disikapi dengan bijak, agar melahirkan hasil yang maksimal sesuai dengan tema “Huhalupahon na dipudingku, angka na di jolo i hueahi” (Aku melupakan apa yang dibelakangku dan mengarahkan diri kepada yang dihadapanku) Filipi 3:13-14. Subtema: “Ai denggan do di roha ni Tondi Porbadia nang di roha nami manguduti panghobasion on tu tingki nanaeng ro (Ulaon 15:28)”.
Discussion about this post