Tebingtinggi | Konstruktif.id
Ratusan warga penerima bantuan ditertibkan Petugas Yustisi 3 Pilar, Kamis (15/4) di Bank BNI dan BRI Cabang Tebingtinggi. Ratusan warga yang berasal dari Kabupaten Serdang Bedagai itu sejak pagi hari telah berkumpul menunggu antrian di kedua Bank tersebut.
Terlihat Danramil 13 Tebingtinggi Kapten Inf Budiono bersama anggota dan personil Polres Tebingtinggi serta Satpol PP setempat sibuk menertibkan warga yang mulai berkerumun. Hal ini dilakukan untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Kabag Prekonomian Pemko Tebingtinggi Zahidin yang turun kelokasi menjelaskan, warga hari ini mengantri untuk menerima bantuan UMKM senilai 1,2 juta rupiah. Kita minta kerjasama dari pihak Bank untuk membuat antrian sesuai dengan protokol kesehatan.
“Warga penerima bantuan kita tertibkan, kita buat antrian untuk menjaga protokol kesehatan. Masyarakat kita himbau patuhi antrian yang ditentukan pihak Bank, penuhi protokol kesehatan. Dapat uang nya, dapat bantuannya, dapat kesehatannya,” ujar Zahidin.
Pihak Bank BRI Cabang Tebingtinggi terpaksa membatasi jumlah antrian dan hanya melayani 75 warga penerima bantuan per harinya.
Sementara itu ratusan warga penerima bantuan PNM Mekar juga terlihat berkerumun di Bank BNI Cabang Tebingtinggi. Petugas Bank terus memantau dan menghimbau warga agar tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah BNI Cabang Tebingtinggi Handoyo kepada wartawan mengatakan, sebenarnya antrian ini sudah kita atur. Jadi kuota kita perhari hanya melayani 100 penerima bantuan.
“Yang jadi kendala sama kita, para penerima bantuan kurang edukasi dan menganggap seolah-olah semua anggota Mekar mendapatkan bantuan dari Menteri Koperasi,” ujarnya.
Padahal menurut Handoyo, warga penerima bantuan hanya nasabah tertentu saja. Jadi mereka berbondong-bondong, terinformasi dapat bantuan sehingga mereka datang kemari. Jadi sebahagian warga yang datang ini belum tentu menerima bantuan, karena data penerima sesuai daftar dari Dinas Koperasi.
“Jadi kita himbau yang tidak ada datanya didaftar agar segera pulang dan bagi warga yang tidak memakai masker tidak akan kita layani,” tegas Handoyo.(Samsudin Silitonga).
Discussion about this post