Putra Mahathir Mohamad Mundur dari Jabatan Ketua Menteri Kedah
Malaysia / Konstruktif. id
Putera mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Mukhriz Mahathir, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua menteri di negara bagian Kedah.
Mukhriz mengatakan ini setelah dia kehilangan dukungan mayoritas dari anggota dewan legislatif di negara bagian itu.
Malaysia menganut sistem parlementer sehingga perdana menteri atau ketua menteri di negara bagian harus mendapatkan dukungan mayoritas anggota legislatif.
“Pagi ini saya telah menginformasikan kepada Sultan Kedah, Sultan Sallehuddin Sultan Badlishah, bahwa saya telah kehilangan mayoritas dukungan dari anggota dewan legislatif. Sehingga saya melepas dukungan saya sebagai ketua menteri Kedah dan berlaku segera,” kata Mukhriz dalam jumpa pers di Wisma Darul Aman di ibu kota negara bagian Alor Setar pada Ahad, 17 Mei 2020 seperti dilansir Channel News Asia.
Mukhriz mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat dan satf di pemerintahan yang telah menjalin kerja sama baik untuk mewujudkan kebijakan selama masa kepemimpinannya.
Mukhriz saat ini menjabat sebagai deputi presiden di Partai Pribumi Bersatu Malaysia, yang didirikan ayahnya.
Dia mengatakan pengunduran dirinya ini berarti semua pejabat dewan eksekutif di negara bagian Kedah secara otomatis ikut mengundurkan diri.
Mukhriz mengatakan dukungan mayoritas berkurang karena ada dua anggota parlemen dari Partai Keadilan Rakyat, yang ke luar dari partai.
Ini membuat koalisi Partai Bersatu dengan Pakatan Harapan kehilangan posisi mayoritas di parlemen Kedah.
Lalu ada empat anggota parlemen dari Partai Bersatu yang pindah ke Perserikatan Nasional.
Ini membuat koalisi PH dan Bersatu hanya memiliki 13 kursi di parlemen. Sedangkan koalisi PN memiliki 23 kursi.
“Saya telah menerima situasi ini dan saya menyerahkan posisi ketua menteri dengan hati terbuka,” kata Mukhriz Mahathir.
Sebelumnya, Mahathir Mohamad juga telah mengundurkan diri dari posisi PM pada Februari 2020.
Ini terjadi setelah Partai Bersatu dan sejumlah anggota parlemen dari PKR mengalihkan dukungan kepada Barisan Nasional.
Mahathir Mohamad digantikan oleh Muhyiddin Yasin sebagai PM Malaysia. Muhyiddin merupakan ketua umum Partai Pribumi Bersatu.(Tempo).
Discussion about this post