Pematangsiantar, Konstruktif.id
Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Pertanian Kota Pematangsiantar bersama Balai Veteriner Medan (Bvet Medan) yang membidangi Kesehatan Hewan dan Masyarakat, mengambil 17 sampel darah dan air liur sapi suspek atau bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kelurahan Tambun Nabolon Kota Pematangsiantar, Jumat (17/6/22) lalu.
Kini, dari 17 ekor sapi milik masyarakat yang diambil sempelnya. 12 ekor dinyatakan positif PMK. Hal itu setelah dilakukan uji coba di laboratorium oleh Balai Veteriner Medan setelah sebelumnya turun langsung mengambil sempel darah dan juga air lir sapi di Kelurahan Tambun Nabolon Kota Pematangsiantar.
Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kota Pematangsiantar Ali Akbar mengatakan, setelah pihaknya turun langsung mengambil sempel terhadap hewan ternak, dan diketahui 12 ekor sapi milik masyarakat positif PMK.
“Sudah ada hasilnya, 12 ekor yang kemarin diambil sempelnya positif PMK. Karena kemarin yang diambil sempelnya ada 12, yang positif,” ungkap Ali Akbar, Senin (27/7/22).
Dikatakan Ali Akbar, setelah adanya 12 ekor sapi yang positif PMK di Kota Pematangsiantar, pihaknya bakal melakukan rapat guna membahas penanganan PKM tersebut.
“Itulah yang mau kami rapat nanti. Itukan sebenarnya sudah mau sembuh, nantinya akan terus diberikan vitamin, antibiotik dan juga disinfektan hewan ternak,” ujarnya.
Dijelaskan Ali Akbar, PMK pada hewan, di mana penularannya melalui udara. Maka pihaknya mengimbau masyarakat yang miliki ternak, agar jangan mengembalakan ternaknya untuk sementara waktu.
“Penyakit PMK inikan penularannya lewat udara, jadi kita sarankan kepada peternak agar memberikan jamu-jamuan dan untuk saat ini jangan mengembalakan hewan ternaknya,” pungkas Ali Akbar.(Singli Siregar)
Discussion about this post