Aksi pelaku kaya Dickri terungkap setelah berkembang informasi dikalangan warga Desa Bajugan bahwa pelaku sering terlihat membawa seorang anak gadis ke rumahnya jika malam hari tiba. Akan tetapi, masyarakat tidak pernah melihat anak gadis itu di rumah pelaku pada siang hari.
“Jadi mungkin kalau malam pelaku membawa korban ke rumahnya. Sekitar subuh dini hari baru disembunyikan lagi ke dalam batu. Karena memang lokasinya tak jauh dari rumah pelaku,” ujarnya.
Orangtua Hasni putus asa mencari keberadaan anaknya
Orang tua korban jelas Kapolsek mengatakan bahwa mereka menyangka jika anak gadisnya hilang dan meninggal dunia. Sejak tahun 2003 orang tua korban menurutnya sempat melakukan upaya pencarian namun tak membuahkan hasil.
“Dua tahun lamanya orang tua mencari korban ini. Akhirnya putus asa dan menghentikan pencarian karena dianggap sudah hilang atau meninggal dunia,” katanya.
Korban diduga alami kekerasan seksual
Sedangkan pelaku bernama Jago, saat ini sudah ditahan di sel Polsek Dakopamean untuk menjalani pemeriksaan lebih jauh. Pihaknya pun kata Dickri masih mendalami motif dibalik penculikan itu. Untuk memastikan sejumlah hal, misalnya apakah korban telah mengalami kekerasan seksual selama dalam masa penculikan itu.
“Kita akan koordinasikan dengan unit perlindungan perempuan dan anak di Polres Tolitoli,” tuturnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa korban memang benar anak dari kedua orang tua yang kehilangan anaknya tahun 2003 silam.
“Orang tua korban masih mengenali ciri ciri fisik anaknya dan memastikan itu memang anak mereka,” kata Dickry.
Ada gundukan tanah diduga kuburan bayi
Discussion about this post