Saat ditemukan korban diduga kuat telah mengalami kekerasan seksual hingga hamil selama dalam masa penculikan. Pasalnya, dari informasi yang beredar di masyarakat, terdapat beberapa pusara yang diduga jenazah janin hasil pemerkosaan pelaku.
“Ada gundukan tanah mirip kuburan di sekitar lokasi penemuan korban. Tapi kita belum tau apakah itu kuburan atau bukan. Kami hanya menduga itu kuburan janin hasil pelecehan,” kata Nadir, tokoh pemuda Desa Galumpang.
Menurut Nadir, saat dijemput, korban awalnya enggan untuk diajak pulang oleh polisi dan warga. Korban Bahkan selalu meminta bertemu pelaku. Korban pun hanya mampu berata dirinya takut sama tete Jago, si pelaku penculikan.
“Korban mau ikut warga setelah dibilang bahwa akan dibawa ke rumah tete Jago,” sebut Nadir.
Informasi mengenai adanya gundukan tanah mirip kuburan itu belum dapat dipastikan kebenarannya. Kapolsek Dako Pamean, Ipda Dickri yang dikonfirmasi mengaku masih akan mengecek informasi itu.
“Sejauh ini kami belum menemukan adanya kuburan. Tapi akan kita tindaklanjuti lagi,” kata Dickri.
Saat ditemukan kondisi Husna dalam kondisi telanjang dan dalam keadaan pucat pasih. Warga kemudian berinisiatif memberi korban selembar baju dan sarung. Warga setempat mengakui Tete Jago memang dukun di Desa Bajugan Kecamatan Galang.
Tete Jago melayani pengobatan tradisional hingga pengobatan spiritual. Hingga menjadi tempat konsultasi warga yang mengalami masalah rumah tangga atau percintaan. Diduga korban telah terpengaruh praktik dukun Tete Jago hingga tak berdaya dan menuruti seluruh perintahnya.
Seorang petani yang berkebun tak jauh dari lokasi penyekapan Hasmi, menyebut Tete Jago memperdayai korban dengan janji akan dinikahkan dengan jin sahabat pelaku. Termasuk memperdayai korban, tentang adanya jin yang selalu mengawasi korban di gua tempatnya bersembunyi.
sumber: merdeka.com
Discussion about this post