Penggalian di dekat Norwich, Inggris, menemukan bangunan kuil yang merupakan “salah satu yang terbesar” di era Romawi.
Situs kuil Abad Kedua di Caistor St Edmund, sudah diketahui keberadaan sejak tahun 1957, tetapi skalanya baru diketahui belakangan.
Kuil tersebut dibangun oleh suku Iceni, yang dikenal karena pemimpin mereka Boudicca yang memberontak melawan tentara Romawi pada tahun 61 M.
Arkeolog Profesor Will Bowden mengatakan ukuran bangunan itu adalah 20 m x 20 m, menunjukkan “betapa penting tempat pemujaan itu bagi suku Iceni”.
Komunitas arkeologi yang tergabung dalam Caistor Roman Project menghabiskan waktu tiga minggu di situs kuil tersebut pada tahun 2019, bekerja sama dengan University of Nottingham.
Direktur proyek Profesor Bowden mengatakan proses pasca-eksavasi kini sudah rampung dan ini “mengukuhkan bahwa kami meneliti bangunan yang luar biasa”.
Dikatakannya bangunan itu merupakan “salah satu yang terbesar di antara bangunan serupa di zaman Romawi di Inggris” yang tidak hanya saja menunjukkan betapa penting situs itu tetapi juga menunjukkan bahwa suku Iceni memiliki sumber daya untuk membangun gedung umum yang besar jika mereka menghendakinya”.
Hingga kini belum diketahui dewa apa saja yang dipuja di sana. Bukti pemujaan dewa-dewa Romawi telah ditemukan tetapi masyarakat Iceni mungkin juga memperuntukkan kuil tersebut bagi dewa setempat, seperti yang terjadi di Bath, kota di Inggris Barat.
Di Caistor terdapat Venta Icenorum, ibu kota Romawi regional terbesar di Inggris. Forumnya atau gedung publik utama berukuran kurang dari seperempat dari ukuran Verulamium, yang kini dikenal dengan nama St Albans dengan luas 18 km2.
Para sejarawan menyimpulkan bangunan skala kecil tersebut menunjukkan kemiskinan yang dialami suku Iceni setelah Ratu Boudicca memimpin pemberontakan terhadap kekaisaran Romawi. (Sumber: bbcindonesia)
Discussion about this post