Siantar | Konstruktif.ID – Bakal calon Bupati Simalungun 2020-2024, Radiapoh Hasiholan Sinaga – yang dikenal dengan panggilan RHS itu – membagi pengalaman ketika melakukan perjalanan bisnis ke Bangkok, dimana tata niaga hasil pertanian dikelola sangat baik dan berdaya guna serta petani disana, yang menentukan harga jual hasil tanam mereka.
“Di Bangkok itu, para petani yang menentukan harga jual hasil buminya. Mereka hitung biaya produksi, dan kemudian menetapkan harga jual. Tentu saja, mereka sangat patuh dalam menjaga kualitas produksinya,” kata Radiapoh Sinaga di hadapan tokoh-tokoh marga Sinaga se-Kabupaten Simalungun yang bersilaturahmi di rumah pribadinya di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Jika kelak pasangan Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Zonny Waldi yang disebut RHS-ZW, karena dukungan rakyat Kabupaten Simalungun, terpilih sebagai pemenang Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2020, tata niaga hasil bumi (pertanian) Simalungun, akan dikelola sebaik mungkin.
“Kami menginginkan atau merindukan petani Simalungun itu, dapat menentukan harga jual hasil pertaniannya,” kata Radiapoh Sinaga yang mengajukan pertanyaan, bagaimana harga jeruk, tomat, cabe dan hasil bumi lainnya.
“Sayur kol misalnya, setelah musim panen, harganya tidak ada, padahal petani sudah mengeluarkan biaya produksi yang besar. Begitu juga jeruk, tomat, cabe dan yang lainnya,” kata Radiapoh Sinaga.
SELEKSI KETAT PRODUK PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI
RHS menyebutkan, bahwa dirinya bersama pasangannya Zonny Waldi, akan lebih meningkatkan peranan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Kabupaten Simalungun.
“Setiap produk pendukung peningkatan hasil pertanian di Kabupaten Simalungun, akan melalui seleksi ketat sebelum sampai kepada petani maupun kelompok-kelompok tani. Apakah itu masalah bibit, masalah pupuk dan yang lainnya. Para petani harus menggunakan produk yang terbaik agar kualitas hasil pertanian benar-benar terjaga dengan baik,” kata Radiapoh Sinaga.
Ditegaskannya, “Kita akan melakukan itu di Simalungun, agar hasil pertaniannya punya nilai lebih yang luar biasa.”
DATANGKAN INVESTOR KE SIMALUNGUN
Terkait tata niaga hasil pertanian, RHS menyatakan kesiapannya untuk mendatangkan investor dari Kepulauan Riau ke Kabupaten Simalungun.
“Jika kualitas produksi sudah baik, kami akan mendatangkan investor dari Kepulauan Riau dan daerah lainnya untuk menanamkan modal di Kabupaten Simalungun. Misalnya saja, hasil petani tomat, cabe dan kentang, kan dapat dikelola menjadi saos tomat, saos cabe, makanan dari bahan kentang. Inikan butuk investor untuk membangun pabriknya,” kata Radiapoh Sinaga.
Tentu, kata RHS, untuk meningkatkan anomi investor, pemerintahan yang kelak dipimpin mereka, akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam perizinan, kepastian infrastruktur yang baik, kepastian hukuman, serta rasa aman dan nyaman dalam berinvestasi di Kabupaten Simalungun.
“Jika ini dapat dijalankan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya pemimpin, maka dampaknya ya terhadap pendapatan asli daerah melalui pajak, sejahternya petani, dan terbukanya lapangan kerja serta terbangunnya pemukiman bagi karyawan yang bekerja di pabrik,” kata Radiapoh Sinaga.
Kemudian ditekankan RHS, apa yang akan dikerjakan dirinya bersama pasangannya Zonny Waldi, sangat berkaitan dengan bagaimana menaikkan harkat dan kedaulatan para petani dalam membangun Kabupaten Simalungun lebih maju dan sejahtera.
“Para petani berdaulat menentukan harga, Simalungun lebih maju dan sejahtera,” kata Radiapoh Sinaga. (Rilis)
Discussion about this post