Samosir | Konstruktif.ID – Pjs Bupati Samosir Lasro Marbun adakan temukan pers Senin (12/10) di aula Kantor Bupati terkait meningkatnya secara signifikan warga Samosir terkonfirmasi Covid 19 sebanyak 14 orang setelah diadakan swab massal kepada para petugas.
Lasro Marbun menyampaikan, semenjak diangkat menjadi Pjs telah melakukan kunjungan 6 kantor camat dan 9 Puskesmas. Dari kunjungan kelokasi itu bisa menerapkan memberikan ruang kerja yabg nyaman dan kamar mandi yang bersih, dan bila ada ditemukan hal yang sedemikian dilapangan lapor kepada Pjs dan langsung mendapat tindakan.
Peningkatan terkomfirmasi Covid 19 ini, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nimpan Karo-Karo menjelaskan bahwa adanya peningkatkan terkonfirmasi Covid 19 di Kabupaten Samosir setelah dilaksanakannya swab massal 420 orang, dari hasil swab massal itu, ada ditemukan 14 orang terkonfirmasi Covid-19 yang merupakan 8 tenaga medis dan 1 petugas penyuluh KB.
Dari riwayat perjalanan 14 yang terkonfirmasi Covid 19 telah dilakukan rapid tes kepada 60 orang terkontak dengan terkonfirmasi dan hasilnya menunggu 2 hari lagi, dan mudah-mudahan hasilnya negatif.
Nimpan Karo-karo menambahkan, dalam menghadapi Covid 19 kita jangan panik terlebih dari pemberitaan media harus dapat menyejukkan suasana di tengah masyarakat dan jangan membuat pemberitaan para masyarakat menjadi panik.
Penyakit Covid 19 ini sebenarnya dapat disembuhkan asal mendapat perawatan yang serius dengan memberikan peningkatan imun tubuh dari orang yang terkonfirmasi. Kalau memang imun tubuh kita kuat dan tidak memiliki riwayat penyakit bawaan, virus ini menjadi seperti influenza biasa saja yang artinya tidak membawa dampak bagi orang yang terkomfirmasi.
Terkait adanya 8 tenaga medis dan 1 tenaga penyuluh KB yang terkonfirmasi Covid 19 serta dari tenaga medis ini ada 2 bidan desa, telah dilakukan isolasi mandiri serta menutup 2 unit layanan bidan desa di unit Puskesmas Pangururan.
Untuk sekolah tingkat SMP dan SD di Kabupaten Samosir yang selama ini telah melakukan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara tatap muka, namun setelah adanya peningkatan terkonfrmasi Covid 19, pembelajaran secara tatap muka digantikan dan dikembalikan melalui pembelajaran daring dan during. (PT)
Discussion about this post