Tebingtinggi | Konstruktif.id
Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama Polres dan Lintas Agama setempat menggelar doa bersama untuk Keselamatan Bangsa, Senin (29/3) di Ruang Mawar Lantai 4 Balai. Kota Tebingtinggi.
Doa bersama ini digelar terkait peristiwa ledakan bom di Makassar dan harapan Pandemi Covid-19.
Kegiatan Doa Bersama dihadiri pejabat setempat diantaranya, Walikota H Umar Zunaidi Hasibuan, Kapolres AKBP Agus Sugiyarso, SIK, Wakil Ketua DPRD HM Azwar, Danramil 13 Kapten Inf Budiono mewakili Kejaksaan Negeri, Kepala Kanwil Kementerian Agama Julsukri Mangandar Limbong SAg, Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian dan Para Tokoh Perwakilan Lintas Agama.
Dalam sambutannya Walikota menyampaikan, terkait kejadian bom di depan Gereja Katedral di Makassar, pihaknya atas nama Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama seluruh Forkopimda, mengutuk kejadian ini.
“Kami menyatakan tidak ada satu agama pun yang menghendaki teror. Jangan kaitkan dengan agama, ini adalah oknum-oknum unsur pribadi yang tidak menghendaki kerukunan antar umat bergama terwujud di Indonesia,” ujar Walikota.
Walikota mengajak semua unsur untuk berdoa semoga aktor pelaku tertangkap dan sampai dengan dalang dan akar-akarnya.
“Kita menolak dan membenci perbuatan-perbuatan teror di tanah air. Kami juga meminta tokoh – tokoh umat, dengan sebaik baiknya, agar tidak terpancing isu – isu berita hoax, ujaran kebencian yang sifatnya dapat merusak dan membuat nilai daripada kerukunan itu jauh,” ujarnya.
Marilah kita sama-sama waspada dan mengendalikan diri agar tidak terjerumus kepada perpecahan dan sama-sama kita memerangi terorisme. Mari kita jaga kota kita dengan sebaik-baiknya dan tentunya kerukunan antar umat bergama dengan wujud toleransi.
“Insyaallah sebentar lagi umat Kristiani merayakan Paskah dan umat Islam memasuki Bulan Suci Ramadhan. Marilah kita saling menghargai dan kami harapkan dari para tokoh agama lintas agama yang hadir bersama berdoa dari pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita dilindungi dari segala cobaan dan godaan, penyakit, kesengsaraan dan dari segala perpecahan,” harap Umar Zunaidi.
Sementara itu Kapolres Tebingtinggi dalam arahannya mengajak masyarakat agar selalu bersatu untuk rukun dalam beragama serta tidak mau dipecah belah.
“Kita harus mengajak masyarakat kita agar bijak dalam menggunakan Media Sosial dan jangan membuat berita yang hoax dan ujaran kebencian serta Sara,” ajak Kapolres.
Sebelumnya Kepala Kementerian Agama Kota Tebingtinggi Julsukri Mangandar Limbong mengatakan bahwa inti dari pada kegiatan ini dilaksanakan semoga terlepas dari pandemi Covid-19 dan teror-teror yang dapat merusak kerukunan dan suasana kamtibmas yang kondusif.
“Sengaja kami buat semboyan ‘Mengetuk Pintu Langit’ dengan tema ‘Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Membebaskan Bangsa Indonesia, Sumatera Utara dan Masyarakat Kota Tebingtinggi dari Wabah Covid-19,” katanya.
Dengan memanjatkan doa bersama seluruh agama yang ada di kota Tebingtinggi ini, tentunya kita terbebas dari wabah ini dan juga masalah – masalah yang kita hadapi di Negara ini bisa selesaikan dengan baik.
“Karena kami berpikir, sebagus manapun Negara itu, kalau tidak dihuni oleh masyarakat yang toleran, daerah tersebut tidak akan bertahan lama,” ucap Mangandar Limbong. (Samsudin Silitonga).
Discussion about this post