SIANTAR | Konstruktif. Id
MJT boru S alias Munaroh (37), harus berurusan dengan kepolisian lantaran menyebar hoaks atau berita bohong di media sosial Facebook. Informasi tentang penculikan anak yang kemudian membuat warga resah.
Wanita muda warga Jalan Musyawarah, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, tersebut dipanggil dan diinterogasi penyidik Polsek Siantar Utara pada Jumat (10/12) sore.
Kapolsek Siantar Utara AKP Manaek Ritonga mengakui, Munaroh dipanggil dan diinterogasi anak buahnya.
“Sudah kami panggil yang memposting tentang adanya penculikan anak yang terjadi di Jalan Pdt J Wismar Saragih depan SD Percontohan,” kata Kapolsek Siantar Utara AKP Manaek Ritonga pada Sabtu (11/12) siang.
Menurut AKP Manaek, Munaroh tanpa mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi yang diperolehnya, langsung mengunggah status di akun Facebook.
Kepada penyidik, Munaroh kata AKP Manaek, menyesal atas tindakannya yang menyampaikan informasi penculikan anak di akun Facebooknya.
“Begitupun, setelah dilakukan interogasi, Munaroh menyesal atas tindakannya yang telah mengupload tanpa mengkroscek terlebih dahulu kebenarannya, di akun FB miliknya yang dapat menimbulkan kecemasan di tengah-tengah masyarakat,” jelas AKP Manaek.
Munaroh pun sudah meminta maaf, dan menyatakan bahwa yang dipostingnya tersebut merupakan informasi bohong. Karena itu, Kapolsek AKP Manaek menegaskan bahwa di wilayah hukum Polsek Siantar Utara sama sekali tidak ada terjadi penculikan anak.
Sebelumnya sesuai pemberitaan, jagat Facebook dihebohkan adanya informasi percobaan penculikan anak di bawah umur yang diunggah pemilik akun Munaroh.
Menyebut kejadian di Jalan J Wismar Saragih, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Martoba pada Kamis (9/12) pagi jam 09.00 WIB.
Kontan unggahan status itu viral dan direspons banyak warganet. Dalam statusnya, Munaroh menyebut pelaku penculikan sempat terlihat warga.
“Sekedar INFO buat kita semua yg punya anak yang masih sekolah. Semalam bapakku pas jemput anak-anak ku dari sekolah terjadi PENCULIKAN Anak. Naik mobil Avanza hitam 4 org,” tulisnya.
“Mobil sempat dikejar tp gk ketemu sangkin kencang nya lari. Dan bapak ku juga sempat ikut ngejar tapi gak dapat juga . Tolong hati-hati ya buat yang punya anak masih sekolah terutama yg masih SD, #seramkaliwei,” sambungnya.
Awak media coba menghubungi pemilik akun Munaroh pada Kamis (9/12/21) siang. Lewat pesan WhatsApp, dia menyebut informasi kejadian tersebut diperoleh dari bapaknya, saat menjemput anaknya di sekolah.
“Semalam bapakku jemput anak-anakku dari sekolah, terus ada mobil Avanza hitam sekitar empat orang (di dalam mobil). Mobil itu dekati anakku, mau dipegangnya tapi langsung ketahuan sama guru di sana. Makanya sempat pelaku itu dikejar,” ujar Munaroh.
Untuk informasi lengkapnya, Munaroh mengarahkan awak media langsung mendatangi SD Percontohan di Jalan Pdt J Wismar Saragih. Sebab kata Munaroh, selain guru, orang tua siswa juga banyak yang menyaksikan kejadian singkat tersebut.
Sari boru Gultom, salah satu orang tua pelajar SD Percontohan yang ditemui wartawan ikut membenarkan kejadian. Selain membenarkan, dia mengaku sempat ikut-ikutan mengejar mobil Avanza yang langsung tancap gas usai aksinya kepergok guru.
“Di sini memang rame semalam, mobil itu datang kencang, baru mutarlah mereka di bawah sana. Balik lagi dan dekati anak sekolah. Kurang tau sih apa itu pencurian anak, atau apalah tapi yang jelas mereka sempat mau megang anak sekolah,” jelasnya.
Di tempat yang sama, kejadian datangnya satu unit mobil Avanza itu ikut dibenarkan salah seorang guru marga Panjaitan.
Namun Panjaitan sendiri ragu atau belum bisa memastikan kejadian itu merupakan penculikan anak atau bukan. “Percaya sih percaya, tapi belum tau jugalah dek,” katanya. (*/Gabriel Simanjuntak)
Discussion about this post