Balige | Konstruktif.id
Setelah diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, penggunaan jalan Balige bypass diharapkan maksimal supaya volume kenderaan yang masuk kota Balige berkurang dan terhindar dari kemacetan.
Namun kenyataan tidak demikian. Mobil angkutan barang, pribadi maupun penumpang yang datang dari arah Tapanuli Utara menuju Medan atau sebaliknya masih saja melintas melalui kota Balige.
Melihat situasi itu, Kepala Bidang Prasarana, Dinas Perhubungan, Partogi Tambunan menugaskan sejumlah stafnya di kedua pintu masuk jalan Balige bypass untuk mengarahkan mobil angkutan, pribadi atau penumpang yang ke arah medan atau sebaliknya agar melintasi jalan tersebut.
Selain arahan petugas, di kedua pintu masuk dibuat juga rambu penunjuk arah jalan. Tetapi sebagian besar pengemudi tetap saja melintas melalui kota.
Partogi Tambunan, diruang kerjanya di Balige baru baru ini mengatakan, alasan para pengemudi angkutan barang, pribadi atau penumpang tidak mau lewat jalan balige bypass. “Alasan mereka klasik. Tidak ada SPBU, manakala mereka mau mengisi minyak, tidak ada SPBU. Itu saja,” terangnya.
Meskipun demikian, pihaknya akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat luas. Dikala mau ke Medan atau ke Tapanuli Utara, supaya mempergunakan jalan balige bypass dan pihaknya akan membuat peraturan bupati terkait penggunaan jalan tersebut.
Mengenai rambu-rambu, guna mengindari terjadi kecelakaan, Partogi mengatakan, tahun ini pihaknya akan membuat pita penggeduh (polisi tidur dari bahan karet), yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan agar penyeberang jalan terlindungi.
“Kami akan memasang pita penggeduh di 14 titik. Utamanya di persimpangan jalan desa,” ujarnya.
Supaya pengendara nyaman melintasi jalan balige bypass, dikatakan pihaknya berencana akan membenahi rambu rambu lalu lintas. Sekaitan rencana itu diakui pihaknya sudah mengajukan proposal pengadaan PJU, rambu jalan, paku jalan, zebra cross, warning light dan lainnya ke BPTD Wilayah II Sumatera Utara.
“Kami berharap proposal kami dapat terealisasi,” ujarnya. (Edward Sibuea).
Discussion about this post