Ferdinand Cheval (1836 – 19 Agustus1924) adalah seorang tukang pos Prancis yang menghabiskan tiga puluh tiga tahun hidupnya untuk membangun Le Palais idéal (“Istana Ideal”) di Hauterives. Istana tersebut dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur navimisme yang luar biasa.
Ferdinand Cheval lahir di Charmes-sur-l’Herbasse, departemen Drôme, di Prancis dan tinggal di Châteauneuf-de-Galaure. Pada umur 13 tahun dia meninggalkan sekolah untuk magang menjadi tukang roti, tetapi akhirnya menjadi seorang tukang pos.
Cheval memulai membangun pada bulan April 1879. Dia menceritakan:
“Aku sedang berjalan dengan sangat cepat ketika kakiku menyentuh sesuatu yang membuatku tersandung beberapa meter jauhnya, aku ingin tahu penyebabnya. Dalam mimpi aku telah membangun sebuah istana, benteng atau gua, saya tidak bisa mengungkapkannya dengan baik … Aku tidak memberitahu siapapun tentang hal itu karena takut diejek dan aku merasa konyol sendiri. Lima belas tahun kemudian, ketika aku hampir melupakan mimpiku, ketika aku tidak memikirkan hal itu sama sekali, kakiku mengingatkannya lagi. Kakiku tersandung pada batu yang hampir membuatku jatuh. Aku ingin tahu apa itu … Itu adalah batu dengan bentuk yang aneh dan aku masukkan ke dalam saku untuk kukagumi. Keesokan harinya, aku kembali ke tempat yang sama. Aku menemukan lebih banyak batu, bahkan lebih indah, saya mengumpulkannya di suatu tempat dengan gembira … Ini adalah batu pasir yang dibentuk oleh air dan mengeras oleh kekuatan waktu. Ini menjadi keras seperti batu kerikil. Ini merupakan patung aneh yang tidak mungkin bagi manusia untuk meniru, itu mewakili segala jenis hewan, segala jenis karikatur.”
“Aku berkata pada diri sendiri. Karena alam bersedia membuat patung, aku akan melakukan pekerjaan batu dan arsitektur.”
Selama tiga puluh tiga tahun berikutnya, Cheval mengambil batu selama kegiatan mengirim surat hariannya dan membawanya pulang ke rumah untuk membangun Palais idéal. Dia menghabiskan dua puluh tahun pertama untuk membangun tembok-tembok luar. Pada awalnya, dia membawa batu-batu tersebut di sakunya, kemudian beralih ke bakul. Akhirnya, dia menggunakan Gerobak tangan. Dia sering bekerja di malam hari, dengan cahaya dari sebuah lampu minyak.
Palais merupakan campuran corak yang berbeda dengan inspirasi dari Kristen hingga Hindu. Cheval mengikat batu bersama-sama dengan kapur, mortir and semen.
Cheval juga ingin dimakamkan di istananya. Namun, karena di Prancis hal tersebut ilegal, ia melanjutkan untuk menghabiskan delapan tahun lebih membangun makam untuk dirinya sendiri di pemakaman Hauterives. Dia meninggal pada 19 Agustus 1924, sekitar satu tahun setelah ia selesai membangun itu, dan dimakamkan di sana.
Tepat sebelum kematiannya, Cheval mulai menerima beberapa pengakuan dari tokoh-tokoh seperti André Breton dan Pablo Picasso. Karyanya diperingati dalam sebuah esai oleh Anaïs Nin. Pada tahun 1932, seniman Jerman Max Ernst menciptakan sebuah kolase berjudul The Postman Cheval. Karya milik Peggy Guggenheim Collection dan dipamerkan di sana. Pada tahun 1958, Ado Kyrou membuat Le Palais idéal, sebuah film pendek tentang Istana Cheval.
Pada tahun 1969, André Malraux, Menteri Kebudayaan Prancis, menyatakan Palaissebagai salah satu landmark budaya dan secara resmi dilindungi. Pada tahun 1986, Cheval ditampilkan dalam perangko Prancis.
Palais dibuka untuk pengunjung setiap hari kecuali Hari Natal, Tahun Baru dan 15 hingga 31 Januari.
Novel Chuck Palahniuk berjudul Choke memuat karakter bernama Denny yang seperti Cheval, yaitu seorang kurir yang tidak berpendidikan, yang secara bertahap mengumpulan dan menyusun batu-batu untuk menjadi “rumah impiannya.” (Sumber kutipan: Wikipedia)
Discussion about this post