Beijing – Konstruktif.id
Para pegiat binatang di China mengatakan pembatasan penjualan hewan di pasar resmi seperti di kota Wuhan, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran virus corona, malah akan meningkatkan perdagangan gelap yang susah dipantau.
Mereka berharap pandemi virus yang terjadi di seluruh dunia akan membuat warga China pada umumnya menentang kebiasaan makan daging binatang liar.
Di bulan Mei ini, China akan menyelenggarakan Sidang Parlemen Tahunan, dimana besar kemungkinan hukum mengenai perdagangan binatang liar akan disahkan.
Namun ada kekhawatiran jika aturan hukum saja tidak akan cukup kuat.
Australia dan beberapa negara Barat sudah mendesak agar ada penyelidikan independen bagaimana virus corona mulai merebak di Wuhan, serta tanggapan Pemerintah China saat itu.
Pasar yang menjual binatang liar di Wuhan yang dikenal dengan pasar basah menjadi pusat perhatian dunia karena kasus awal corona berasal dari sana.
Dua pertiga pasien yang masuk ke rumah sakit di Wuhan, pada awalnya adalah mereka yang pernah berhubungan dengan Pasar Makanan Laut Huanan.
Para ilmuwan sedang berusaha mengungkapkan awal virus COVID-19, namun penjelasan hingga saat ini mengatakan virus itu melompat dari hewan ke manusia, kemungkinan besar dari kelelawar.
Paling tidak ada satu orang pedagang di Pasar Huanan yang menjual berbagai binatang liar termasuk serangga, burung merak, dan landak.
Binatang seperti tenggiling (pangolin) yang sudah hampir punah sekarang sudah masuk dalam daftar binatang terlarang untuk dimakan di China, namun kulitnya masih banyak dicari, karena dianggap berkhasiat tinggi dalam pengobatan China.
Hukum yang ada sekarang masih memperbolehkan penggunaan binatang liar untuk “penelitian ilmiah, obat-obatan, dan pajangan”, namun banyak yang melihat binatang itu diperdagangkan untuk dimakan.
Bila hukum tidak cukup kuat, ada kemungkinan mereka yang masih suka menyantap binatang liar akan menghadapi kemarahan publik.
“Sekarang ini ada tekanan yang begitu kuat dari publik dan media,” kata Shan Dai.
“Bila seseorang berani menjual binatang liar, mereka bisa kehilangan seluruh harta keluarga,” katanya.(detiknews)
Discussion about this post