Samosir | Konstruktif.id – Polres Samosir meringkus 4 orang diduga pelaku pembunuhan Rianto Simbolon (41) warga Desa Sijanbur, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir.
Rianto Simbolon (foto) korban pembunuhan ini ditemukan tergeletak Minggu subuh 9 Agustus 2020 di pinggir jalan antara Pangururan Ronggur Nihuta dengan luka tusukan.
Hingga saat ini polisi telah mengamankan empat orang dari enam diduga pelaku pembunuhan perangkat desa tersebut. Dari empat terduga pelaku, tiga di antaranya masih satu marga dengan korban, yaitu marga Simbolon.
Kepala Polres Samosir AKBP Muhammad Saleh melalui Kasat Reserkrim AKP Suhartono, Senin (10/08/2020) menyampaikan informasi penangkapan dua terduga pelaku pada Senin subuh 10 Agustus 2020.
“Kami telah menangkap dua lagi pelaku sehingga sampai saat ini ada empat pelaku yang kami tangkap,” ujar Suhartono di Mapolres Pangururan.
Para terduga pelaku yang ditangkap, yakni BS (27), TS (30), JS (60), dan PS (40). Mereka adalah warga Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta, yang kesehariannya berprofesi sebagai petani.
Menurut Suhartono, kemungkinan pelaku ada enam orang dan saat ini sedang dalam pengembangan dan pencarian.
“Pelaku kami duga sekitar enam orang dan sedang dalam pencarian,” jelasnya.
Para terduga pelaku nantinya diancam pasal pembunuhan, yaitu Pasal 340 Subs Pasal 338 dari KUHPidana.
Informasi diperoleh Konstruktif.id sebelumnya, motif para pelaku melakukan pembunuhan diduga karena masalah keluarga.
“Dan para pelaku masih mengenal korban dan kemungkinan masih keluarga,” ujar seorang warga.
Kepala Desa Sijambur Judiman Naibaho menginformasikan, Rianto adalah perangkat desanya. Dia menjabat sebagai Kepala Dusun II, Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta.
“Sehari-harinya dia orang baik. Tidak arogan dan selama ini selalu bekerja sesuai dengan tupoksinya,” jelas Judiman, dihubungi terpisah.
Disebutnya, Rianto meninggalkan tujuh anak. Sang istri meninggal dunia tahun lalu.
“Dan dia itu seorang raja adat dan parhata juga parbulang, yaitu siboan harajaon suhutnihuta (tokoh adat),” ujarnya.
Judiman menyebut, tidak pernah mendengar Rianto terlibat persoalan dengan keluarga atau konflik soal kepemilikan tanah atau lainnya.
Rianto ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan menuju Ronggur Nihuta, di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada Minggu, 9 Agustus 2020 pukul 03.00 WIB.
Polisi yang mendapatkan laporan langsung turun ke lokasi dan mengevakuasi jasad Rianto ke RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan. Polisi kemudian melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut. (PT)
Discussion about this post