SIANTAR | Konstruktif. Id
Seorang pria difabel berinisial I alias Pak Uwo (59), nyaris diamuk massa di Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Selasa (7/12) siang pukul 10.00 WIB. Dia diduga melakukan pelecehan terhadap seorang siswi SMP.
Beruntung pihak kepolisian dari Polres Siantar dan Polsek Siantar Barat cepat datang ke lokasi dan mengamankan situasi sehingga nyawa Pak Uwo selamat dari maut meskipun tangan sejumlah warga mendarat ke wajahnya.
Usai diamankan, Pak Uwo diboyong ke ruang SPKT Polres Siantar menggunakan mobil patroli. Sedangkan korban sebut saja namanya Bunga dan ibunya dimintai keterangan oleh penyidik.
Namun setelah dilakukan proses mediasi oleh pihak kepolisian, korban dan ibunya memilih untuk berdamai dengan Pak Uwo. Mereka mengira Pak Uwo tidak sengaja melakukan percobaan pelecehan. Ibu korban juga merasa kasihan melihat pelaku yang mengalami cacat fisik sejak lahir.
“Ini abang saya (Irwan-red) dia cacat fisik sejak umur lima tahun. Kalau jalan pun dia memang mereng sebelah,” kata Bu Eni, kakak kandung Pak Uwo kepada wartawan.
Hingga akhirnya, di hadapan polisi, Pak Uwo membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Kasubag Humas Polres Siantar AKP Rusdi Ahya membenarkan hal itu saat dikonfirmasi di ruang SPKT.
“Ia benar, korban dan pelaku telah berdamai. Pelaku itu juga tidak dengan sengaja lakukan pelecehan terhadap korban. Karena saat itu pelaku berjalan mereng, saat papasan, rupanya kesenggol paha korban, dan dia menjerit,” ucapnya.
Sementara, Bu Eni menambahkan, adiknya itu sampai saat ini masih lajang tua. Selama ini sambung dia, Pak Uwo tinggal serumah dengannya, semenjak orang tua mereka meninggal dunia.
“Jadi semenjak ibu kami ninggal, abangku ini tinggal di rumah, akulah yang urus dia bang. Di sana juga ada tiga orang anak gadisku dan dia juga tidak pernah aneh-aneh. Pas kayak dibilang pak polisi tadi, nggak sengaja dia itu tersenggol,” terangnya. (*/Gabriel Simanjuntak)
Discussion about this post